Langsung ke konten utama

Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) Sebagai Antibakteri dan Antifungi

Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava  Linn) Sebagai Antibakteri dan Antifungi

Umumnya ekstrak daun jambu biji dimanfaatkan sebagai obat diare atau antidiare, bahkan sakit kembung. Tanaman jambu biji banyak ditemukan di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang sudah saya baca, khasiat ekstrak daun jambu biji juga bermanfaat untuk anti inflamasi, anti mutagenic, antibakteri, antijamur dan analgesik. Ekstrak daun jambu biji dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dan antijamur karena di dalam daun jambu biji mengandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak dan asam malat. Tanin mempunyai daya antiseptic untuk mencegah kerusakan yang disebabkan bakteri atau jamur (Siti Nuryani et al., 2017).
Pernyataan itu dibuktikan dengan hasil penelitian yaitu, penggunaan ekstrak daun jambu biji untuk menyembuhkan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus. Dibuktikan menggunakan uji laboratorium untuk mengetahui daya hambat ekstrak ethanol daun jambu biji sebagai anti bakteri dan anti jamur. Daun jambu biji yang sudah tua dibuat ekstrak etanol  70% di LPPT UGM menggunakan metode maserasi. Ekstrak dibuat 3 konsentrasi yaitu 25%, 50% dan 75%. Masing-masing konsentrasi dilakukan uji daya hambat dengan cara mengukur diameter hambatan menggunakan tes difusi terhadap jamur Candida albicans dan bakteri  Staphylococcus aureus (Siti Nuryani et al., 2017).
Dilihat dari konsentrasi yang didapat dari penelitian mengenai uji daya hambat ekstrak ethanol daun jambu biji sebagai anti bakteri dan anti jamur, bahwa ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans dan Staphylococcus aureus.Senyawa tanin dalam ekstrak daun jambu biji dapat diekstraksi dengan alkohol dengan berbagai konsentrasi , dan konsentrasi yang paling tinggi saat diekstraksi dengan ethanol 70% (Siti Nuryani et al., 2017).
 Berdasarkan konsentrasi yang dipakai, dapat disimpulkan  bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin besar daya hambat baik terhadap bahan uji jamur maupun bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak kandungan tanin maka semakin besar daya hambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, ekstrak daun jambu biji dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dan antifungi.


Referensi :

Siti Nuryani, P. et al. (2017) ‘Ekstrak Daun Jambu Biji Sebagai Antibakteri dan Antifungi’, Www.Teknolabjournal.Com), 6(45), pp. 41–2338. doi: https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v6i2.95.

                                             (Mille,14 Maret 2019)


Komentar